Rabu, 15 Desember 2010

Sekilas Tentang e-Learning

Oleh : Hj. Nurul Auliah
Dosen Tetap FKIP Uniska MAAB

1.   Pendahuluan

         E-Learning yang merupakan singkatan dari Electronic Learning dilatar belakangi oleh karena adanya :
1). Perkembangan teknologi,
2).World Class University (Satuan Pendidikan berkelas dunia),

3). Inovasi proses pembelajaran di Satuan Pendidikan,
4). Contant (isi) atau kurikulum versus Information and Comunication Technology (ICT),
5). Persaingan pendidikan.
         Sedangkan legal formal dan pengembangan e-Learning ini ialah :
1). UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),
2). UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
3). UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP),
4). PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),
5). Pengembangan ICT yang pesat.

2.  Pengertian dan Karakteristik e-Learning

       Learning sering diasosiasikan dengan kata education atau training. “e” atau electronic sering diasosiakan dengan kata “tele”, “virtual”, ataupun “distance”. E-Learning : pembelajaran yang difasilitasi dan didukung oleh pemakaian teknologi informasi dan komunikasi.
E-Learning : memberikan pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronik.
E-Learning :  merupakan media yang dapat dipergunakan sebagai penghubung antara peserta didik (student) dengan sumber belajar (database, pakar / pengajar, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan, namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung (synchronous) maupun secara tidak langsung (asynchronous).
       E-Learning mempunyai karakteristik antara lain :
1). Sebagai tambahan (supplement) : Peserta didik dan Pendidik memiliki kebebasan untuk menggunakan atau tidak menggunakan e-Learning.
2). Sebagai pelengkap (Complement) : Melengkapi materi yang belum jelas bagi peserta didik.
3). Sebagai pengganti (Substitution) : Pembelajaran dilaksanakan secara on-line (e-Learning telah diterapkan untuk pendidikan jarak jauh) yakni melalui media internet maupun media teleconference.

3.  Organisasi e-Learning

      Organisasi e-Learning meliputi antara lain ;
1).  Pengelolaan, hal ini meliputi ; super administrator, adminstrator, pendidik, peserta didik,
2).  Komunikasi antar komponen, hal ini meliputi ;
      (1). Komunikasi langsung yakni; pembelajaran berlangsung pada waktu yang sama, real time (pendidik on line).
      (2).Komunikasi tidak langsung yakni; proses pembelajaran berlangsung pada waktu yang berbeda (pendidik off line).
3).  Pelaksanaan kuliah e-Learning, hal ini meliputi ;
      (1).e-Learning sebagai tambahan yang merupakan penunjang kualitas pembelajaran dan hasil proses pembelajarannya disimpan dalam server on line.
       (2).e-Learning sebagai pelengkap disimpan dalam file, Learning Mail Server (LMS) sederhana.
       (3).e-Learning sebagai pengganti tatap muka, disimpan dalam file : LMS yang lebih lengkap.
4). Komunitas Pembelajaran, hal ini meliputi ; kegiatan e-Learning untuk membangun komunitas pembelajaran yang aktif dan interaktif pada fokus kajian yang sama
     Fasilitas pendukung komunikasi LMS meliputi antara lain ;
      (1). Discussion forum (Forum diskusi),
      (2). Mail (Surat),
      (3). Chat (Bercakap-cakap),
      (4). White Board
      (5). Calender

4.   Posisi E-learning Dalam Aktivitas Pembelajaran

         Aktivitas pembelajaran menuju pembelajaran efektif yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi belajar, memperluas partisipan, meningkatkan semangat belajar, yang merupakan kebutuhan juga motivasi, gaya belajar, dan pngalaman awal pebelajar atau peserta didik, untuk menjadi output (luaran) proses pembelajaran berupa tujuan pembelajaran, keterampilan akademik dan sosial. 
         Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas pembelajaran yang efektif, meliputi ;
1).  Kurikulum, meliputi ;
      (1). Materi subyek,
      (2). Ranah Kognitif,
      (3). Ranah Afektif,
      (4). Ranah Psikomotorik,
      (5). Ranah Kooperatif atau pendekatan pedagogik.
2).  Sarana Fisik, meliputi ;
      (1). Sumber belajar,
      (2). Peralatan,
      (3). Fasilitas, dan
      (4). Pelayanan.
3).  Konteks Sosial, meliputi ;
      (1). Komunitas pembelajaran,
      (2). Identifikasi kelompok,
      (3). Sikap,
      (4). Nilai, dan
      (5). Kepercayaan.
4).  Praktek Pembelajaran,
5).  Diagram Aktivitas Pembelajaran
      Secara sederhana dapat diformulasikan ke dalam sebuah diagram aktivitas pembelajaran secara sederhana sebagai berikut :


         Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapatlah kita ketahui bahwa :
1).  E-Learning dapat berperan sebagai Suplemen, pelengkap, dan pengganti sebagian sistem pembelajaran tatap muka.
2). Implementasi atau perwujudan e-Learning membutuhkan Sumber Daya Manusia handal terhadap Information dan Communication Technology (SDM – ICT), dan sarana teknologi informasi dan komunikasi berupa internet dan komputer.
3).  Pemanfaatan e-Learrning perlu didorong dengan pembuatan contant standard (standar isi) yang memenuhi kriteria open system, open standard, dan open document.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar